Rabu, 10 Desember 2014

BURUNG HANTU PEMBURU TIKUS HANDAL



Burung hantu Merupakan anggota ordo Strigiformes. Termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan,
Di Jawa misalnya, disebut darès atau manuk darès Di Sulawesi Utara, dikenal dengan nama Manguni.
Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Bisa berputar 180 derajat ke belakang.
Kebiasaan
Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya berburu ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan ada pula beberapa yang berburu di siang hari.
Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.
Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dll
Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak. Tapi sayangnya habitat burung hantu semakin sempit dan perburuan liar yang semakin mempercepat kepunahanya, padahal keberadaanya sangat membantu para petani untuk mengendalikan hama tikus


Ada 14 jenis burung hantu yang hidup di Indonesia :
Tito Alba

Burung hantu Tito, atau Serak Jawa atau Barn Owl. Jenis burung hantu ini bertubuh besar dengan tubuh bagian atas berwarna kuning tua kecokelatan dengan bercak halus, sedangkan bagian bawah berwarna putih dengan bintik hitam. Tingginya mungkin sekitar 34 cm. Ciri-ciri burung hantu Tito adalah memiliki wajah yang berwarna putih yang berbentuk seperti hati.  
Habitat burung hantu tito alba ini adalah daerah berpohon di tepi hutan, perkebuann, hingga taman kota dengan ketinggian mencapai 1.600 m di atas permukaan laut. Burung hantu jenis ini dapat ditemukan di seluruh benua, kecuali Antartika.
Wowo Wiwi


Dikenal juga dengan nama Serak Bukit atau Oriental Bay Owl, dan memiliki nama latin Phodilus badius. Burung hantu jenis ini memiliki wajah khas yang bisa dibilang mirip ular sendok. Tingginya sekitar 27 cm. Daerah penyebarannya adalah wilayah Asia Tenggara.

 
Celepuk Merah
Dikenal juga dengan nama Reddish scops-owl serta memiliki nama latin Otus rufescens. Ukuran tubuh mereka sangat kecil, tingginya hanya sekitar 15-18 cm. Habitat celepuk merah adalah daerah dataran rendah dengan banyak pepohonan, perbukitan, serta 
hutan primer dan sekunder. Secara umum, habitat mereka berada pada dataran rendah, tetapi ada juga yang hidup di daerah dengan ketinggian mencapai 1.350 m di atas permukaan laut. Daerah penyebaran celepuk merah antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Semenanjung Thailand, dan Semenanjung Malaysia.
Celepuk Gunung


4. Celepuk Gunung         
Dikenal juga dengan nama Javan Scops Own dan memiliki nama latin Otus angelinae. Burung hantu berukuran kecil ini (tingginya sekitar 20 cm) merupakan spesies burung hantu langka yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Selain itu, burung hantu ini juga tidak memiliki sub-spesies.


 

Celepuk

5. Celepuk
Dikenal juga dengan nama Indian Scops Owl dan memiliki nama latin Otus bakkamoena. Habitat clepuk adalah di dalam hutan dan area yang banyak pohonnya. Meskipun ukuran tubuh mereka hanya sekitar 23 - 25 cm, tetapi mereka adalah salah satu yang terbesar dari spesies scops owl. Mereka adalah pemakan serangga dan merupakan binatang nokturnal. Karena kemampuan kamuflasenya yang cukup mumpuni, akan sangat sulit menemukan mereka di siang hari. Daerah penyebaran Indian Scops Owl adalah bagian selatan Asia meliputi Bagian Timur dari Timur Tengah, anak benua India, hingga ke beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Celepuk Raja



Burung hantu yang hanya berukuran sekitar 23 cm ini emiliki nama latin Otus brookei. Bisa dibilang burung hantu kecil ini merupakan yang paling tidak populer dibandingkan dengan jenis burung hantu lainnya di Indonesia. Karena memang hanya pernah ditemukan beberapa spesimen saja yang berasal dari daerah pegunungan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Timur.

Hingkik

Memiliki nama lain Beluk Jampuk atau Barred Eagle Owl serta memiliki nama latin Bubo sumatranus. Sering juga disebut dengan nama Malay Eagle Owl. Habitat hingkik adalah di hutan tropis dan subtropis di dataran rendah. Daerah penyebaran Hingkik antara lain di Pulau Keeling, Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand.



Bloketepu 

Dikenal juga dengan nama Bubo Ketupu atau Ketupa Ketupu atau Beluk ketupa atau Buffy Fish Owl. Dikenal juga sebagai Malay Fish Owl. Habitat Bloketupu adalah daerah hutan pegunungan tropis dan subtropis. Daerah penyebaran bloketupu ini antara lain di Brunei, Kamboja, India, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.



9. Beluk watu Jawa
Beluk watu jawa
Dikenal juga dengan nama Javan Owlet Glaucidium, serta memiliki nama latin Glaucidium castanopterum. Burung Hantu jenis ini adalah burung endemik Pulau Jawa dan Bali. Habitat beluk watu jawa adalah di kantung-kantung hutan di dataran rendah dan perbukitan. Namun mereka juga sering terlihat di pekarangan desa, hutan primer, dan hutan sekunder. 



  

10. Punggok Cokelat
Punggok Coklat
Spesies burung hantu yang memiliki nama latin Ninox scutulata ini dikenal juga dengan nama Brown Hawk-Owl. Burung ini berukuran medium, dengan tinggi sekitar 32 cm. Habitat Punggok Cokelat antara lain di hutan dan daerah yang banyak pepohonan. Daerah penyebaran punggok cokelat meliputi Asia Selatan mulai dari India dan Sri Lanka hingga bagian timur Indonesia dan China Selatan.




Seloputo


11. Seloputo
Burung yang dikenal juga dengan nama Spotted Wood Owl ini memiliki nama latin Strix seloputo. Termasuk kedalam spesies burung hantu yang berbadan besar. Tingginya sekitar 47 cm. Ada 3 sub-spesies dari Strix seloputo yaitu Strix seloputo seloputo (Myanmar dan Thailand Tengah hingga Singapura, serta Jambi (Sumatra) dan Jawa. Strix seloputo baweana (Endemik Pulau Bawean), dan Strix seloputo wiepkini (Pulau Calamian dan Palawan (Filipina)).
Kokok Beluk


12. Kokok Beluk
Burung hantu yang dikenal juga dengan nama Brown Wood Owl ini memiliki nama latin Strix leptogrammica. Mereka termasuk jenis burung hantu berbadan besar. Tubuhnya setinggi 45-47 cm. Burung hantu jenis ini hidup di wilayah Asia Selatan seperti Sri Lanka dan India hingga ke Timur sampai ke Indonesia dan China Selatan.



13. Beluk Telinga Pendek
Beluk Telinga Pendek

Burung hantu yang dikenal juga dengan nama Short-eared Owl ini memiliki nama latin Asio flammeus. Jenis burung hantu ini memiliki setidaknyya 10 sub-spesies dan tersebar di seluruh benua kecuali Australia dan Antartika.
 






 14. Celepuk Reban
Add caption       
Burung hantu kecil yang memiliki nama latin Otus lempiji ini memiliki banyak sekali nama panggilan. Nama umumnya adalah Celepuk, di Sunda disebut dengan beuek, sedangkan di Jawa Tengah disebut manuk kuwek, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Sunda Scops-Owl atau Collared Scops-Owl. Dulunya spesies ini dimasukkan dalam sub-spesies Otus bakkamoena, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Daerah penyebaran burung celepuk reban ini adalah di Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali.


  
"Sulthan Bird Farm" Peternak Perkutut Bangkok
Ds. Langgeng - Turi - Lamongan
081393875298