Jumat, 11 Desember 2015

AYO... MENANAM

Alpukat

Global warming adalah sering disebut juga dengan pemanasan global, yaitu adanya suatu proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.

Penyebab atau faktor pemanasan global

Polusi Karbondioksida  berasal dari pembangkit listrik bahan bakar fosil – Ketergantungan yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil mengakibatkan semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa dari pembakaran ke atmosfer. 

Polusi Karbondioksida yang berasal dari pembakaran bensin untuk transportasi – Sumber polusi karbondioksida yang lainnya yaitu berasal dari mesin kendaraan bermotor. 

Gas Metana dari peternakan dan pertanian – Gas metana adalah yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas ini dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, seperti misalnya di area persawahan.

Penebangan liar pohonPadahal, fungsi hutan sangat penting sekali sebagai paru-paru dunia dan untuk mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan penggunaan pupuk kimi yang semakin meningkat, padahal pupuk kimia sangatlah berbahaya bagi lingkungan. Harus diketahui bahwa pupuk kimia mengandung kandungan gas nitrogen oksida yang notabene memiliki kapasitas 300 kali lipat lebih panas jika dibandingkan dengan gas karbon dioksida

Efek rumah kacaseluruh sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari energi Matahari yang sebagian besar berupa radiasi gelombang pendek. Saat energi tersebut sampai di permukaan bumi, energi tersebut akan berubah menjadi panas yang dapat menghangatkan bumi. Tetapi tidak semua panas yang sampai di permukaan bumi akan diserap, sebagiannya lagi akan dipantulkan kembali ke luar angkasa. Akan tetapi sebagian dari panas yang dipantulkan tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi sebab menumpuknya gas rumah kaca (seperti: karbon dioksida, sulfur dioksida, metana & uap air). Hal ini terjadi sebab gas-gas itu mampu menyerap dan memantulkan energi panas dalam bentuk radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Sehingga akibatnya energi panas tadi akan terus tersimpan di permukaan bumi. Proses ini akan terus terjadi dari waktu ke waktu, dan akibatnya suhu rata-rata di permukaan bumi-pun terus meningkat

Pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. adalah faktor paling utama  pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dengan tidak di sertai kesadaran akan pentingnya  lingkungan..


Akibat yang ditimbulkan pemanasan global
  1. Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia – Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia disebabkan mencairnya 2 (dua) lapisan es raksasa yaitu di Antartika dan di Greenland. Negara di seluruh dunia akan mengalami dampak yang berbahaya dari kenaikan air laut ini. Banyak pulau-pulau yang akan tenggelam karena naiknya permukaan air laut.
  2. Peningkatan intensitas terjadinya badai Tingkat terjadinya badai semakin meningkat, di dukung dengan bukti-bukti yang sudah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperature suhu udara dan lautan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai yang kuat.

  3. Menurunnya produksi bidang pertanian akibat gagal panenMenurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen, disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang kurang kondusif bagi tanaman.
  4. Ekosistem HancurAkibat dari perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang telah ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di permukaan bumi musnah akibat bencana seperti kekeringan, badai, banjir ataupun ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup.
Cara mencegah pemanasan global
  1. Jangan menebang hutan sembarangan
  2. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor
  3. Mengurangi atau jangan menyalakan lampu di siang hari
  4. Peningkatan Penggunaan atau Usahakan menggunakan Transportasi Umum –
  5. Penanaman atau menanam 


 


Untuk itu ayo selamatkan bumi dengan banyak menanam pohon, dengan gemar menanam
  1. Hati jadi tentram
  2. Udara jadi segar
  3. Kesehatan terjaga umur jadi panjang
  4. Rezeki bertambah
  5. Lingkungan terjaga dan kicauan burung dan serangga terdengar lagi
  6. Sumber air jadi ada
  7. Merupakan warisan kita terhadap generasi berikutnya
Menanam itu indah, menanam itu investasi dunia akherat, menanam itu IBADAH

Demikian semoga dengan artikel pendek ini bisa menumbuhkan kesadaran kita akan pentingnya keseimbangan lingkungan. Matur Nuwun

Sulthan Bird Farm Peternak Perkutut

Ds. Gedong Boyo Untung Turi - Lamongan
081393875298

Minggu, 08 November 2015

SAPI WAGYU

SAPI WAGYU

Sejarah

Karena daratan Jepang tidak rata dan terisolasi, berbagai teknik pembiakan dan pemberian pakan diterapkan seperti memijat atau menambahkan bir atau sake ke pakan mereka.[butuh rujukan] Hal ini diduga dilakukan untuk membantu pencernaan dan menambah nafsu makan saat musim hujan, namun tampaknya tidak berpengaruh pada rasa daging. Pemijatan dilakukan untuk mencegah kram otot di sejumlah peternakan di Jepang yang hewan ternaknya tidak diberi cukup ruang untuk memanfaatkan otot-otot mereka.[2]
Ada empat ras wagyu: Sapi Hitam Jepang (黒毛和種 Kuroge washu?), Sapi Cokelat Jepang (赤毛和種 Akage Washu?), Sapi Tanpa Tanduk Jepang (無角和種 Mukaku Washu?), dan Sapi Tanduk Pendek Jepang (日本短角和種 Nihon Tankaku Washu?).[3][4]
Sapi Hitam Jepang mencakup 90% dari seluruh sapi yang digemukkan di Jepang.[5] Galur sapi Hitam Jepang meliputi Tottori, Tajima, Shimane, dan Okayama.[6] Sapi Cokelat Jepang, dikenal pula sebagai sapi Merah Jepang,[5] adalah ras utama lainnya;[6] galurnya meliputi Kochi dan Kumamoto. Sapi Tanduk Pendek Jepang mencakup kurang dari 1% dari seluruh sapi di Jepang.[7]

Australia 
Australian Wagyu Association adalah asosiasi ras wagyu terbesar di luar Jepang.[8] Baik sapi ras murni dan silang wagyu diternakkan di Australia untuk pasar dalam dan luar negeri, termasuk Taiwan, Cina, Hong Kong, Singapura, Indonesia, Britania Raya, Perancis, Jerman, Denmark, dan Amerika Serikat.[9]

Sapi wagyu Australia diberi pakan gandum selama 300-500 hari masa produksi. Wagyu yang diternakkan di kawasan Margaret River, Australia Barat, biasanya diberi pakan gandum campur anggur merah.

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, sapi wagyu Jepang disilangkan dengan sapi Angus. Ras silang ini diberi nama American Style Kobe Beef.[10]
Dirancang untuk mengikuti pola makan sapi Jepang, sapi wagyu di Amerika Serikat diberi pakan campuran jagung, alfalfa, barli, dan jerami gandum.
Di Colorado, daging wagyu dipasarkan oleh satu peternakan di dekat Basalt, Colorado, dan satu di Rush, Colorado. Sapi wagyu pertama kali dipamerkan di National Western Stock Show pada tahun 2012



Mengapa Harga Daging Sapi Wagyu Mahal? - Jika Anda sudah mengenal jenis-jenis daging sapi tentu Anda tau tentang daging sapi wagyu. Daging sapi wagyu hingga kini masih menjadi daging sapi top yang paling mahal dibandingkan dengan daging sapi lainnya. Kualitasnya yang nomor satu menjadi daya tarik daging ini.
Warna daging sapi Wagyu pun berbeda dengan daging sapi pada umumnya. Daging sapi Wagyu memiliki lemak-lemak halus di sekeliling serat dagingnya yang disebut lemak otot (marbling). Lemak inilah yang memberikan tekstur daging enak dan lezat dibandingkan daging sapi tipe lainnya.



Sekilas Tentang Daging Sapi Wagyu


Istilah Wagyu sebenarnya berasal dari Jepang, dimana Wa berarti “Jepang” dan Gyu berarti “Sapi”. Arti Wagyu sendiri adalah Sapi Jepang. Jenis sapi Wagyu memnag dibudidayakan pertama kali di Kobe, Jepang. Jepang memang sudah terkenal karena kualitas produknya yang sangat baik, termasuk kualitas dagingnya.


Wagyu, Rajanya Daging Sapi

-

Keistimewaan wagyu yang berarti daging sapi Jepang ini telah dimulai sejak masa hidupnya atau sebelum sapi dipotong.



Semasa hidupnya, sapi tak hanya makan rumput dan biji-bijian bernutrisi seperti jagung, gandum dan barley. Tapi, sapi juga diberi vitamin A, B, E dan kalsium. Sapi juga diberi berbagai vitamin dan nutrisi penting lain agar kesehatannya maksimal.



Saat akan dipotong, sapi akan dikondisikan dalam keadaan relaks dan dihindarkan dari stres. Tujuannya, agar otot-otot sapi tidak keras dan tekstur daging lebih lembut.



Mengandung lemak tak jenuh lebih banyak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Washington State University menemukan bahwa wagyu mengandung lemak tak jenuh dua kali lipat lebih banyak dibandingkan daging sapi lainnya. Lemak tak jenuh ini mempunyai titik lumer  yang lebih rendah daripada lemak jenuh. Itulah sebabnya mengapa wagyu terasa ‘lumer’ di mulut.



Marbling yang lebih berkualitas pada wagyu juga menjadi pembeda yang khas dari daging sapi lainnya. Marbling merupakan lemak yang terdapat di antara serabut otot (intramuscular). Lemak ini berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling juga berpengaruh terhadap citra rasa daging.



Untuk menikmati wagyu, Anda tak perlu jauh-jauh ke Jepang atau Australia. Kini beberapa lifestyle market di Indonesia juga telah menyediakannya. Wagyu dipasarkan berdasarkan grade yang disesuaikan dengan tingkat kerapatan marbling pada daging. Semakin berkualitas marbling pada daging maka semakin dalam pula Anda harus meraih dompet Anda. Untuk grade 9+ (grade tertinggi yang terdapat di Indonesia), Anda bisa menyiapkan dana sekitar Rp 2,2 juta per kilogram.

 

Catatan Ditjen Peternakan memang memperlihatkan bahwa neraca produksi daging sapi nasional pada 2008, hanya mampu memenuhi 64,9% dari proyeksi kebutuhan konsumsi masyarakat. Dengan populasi 11 – 12 juta ekor, produksi daging sapi nasional maksimal hanya mencapai 249.925 ton. Padahal kebutuhan konsumsi daging diperkirakan mencapai 385.035 ton per tahun. Itu berarti Indonesia masih kekurangan 135.110 ton atau sekitar 35,1% dari total kebutuhan daging.

Alhasil untuk memenuhi kebutuhan daging yang tumbuh-rata 5,5% per tahun, sementara pertumbuhan sapi lokal cuma 3,7%, tidak ada pilihan bagi pemerintah kecuali mengimpor. Meski bersifat pragmatis, kebijakan itu setidaknya dapat “menolong” industri sapi lokal. Bisa dibayangkan populasi sapi potong di dalam negeri akan terkuras, jika tidak disubstitusi oleh sapi bakalan dan daging impor.

Semua pihak sepakat bahwa kekurangan pasokan ini disebabkan sistem pembibitan sapi potong nasional masih parsial, sehingga tidak menjamin kesinambungan. Padahal, titik krusial dalam pengembangan sapi potong adalah pembibitan. Kondisi ini terbilang ironis, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar se-Asia Tenggara yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah. Potensi alam yang beriklim tropis dan kekayaan lahan yang luas, sangat memungkinkan bagi negara ini untuk membangun usaha sektor pertanian, khususnya sub sektor peternakan.

Disisi lain, bagi pengusaha pembibitan sapi adalah investasi yang berat dan kurang menarik. Akibatnya, pembibitan yang ada selama ini lebih banyak dilakukan secara tradisional oleh peternak rakyat. Parahnya lagi, populasi sapi produktif juga terus menurun karena sapi betina yang bisa dijadikan induk juga dipotong untuk dijadikan pedaging.

Survei populasi sapi yang dilakukan Afpindo bersama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) beberapa waktu lalu, menunjukkan hasilnya sangat mengejutkan. Populasi sapi lokal menurun drastis dengan kisaran hanya 60%. Alhasil, mencari induk bunting saat ini terbilang susah. Jika hanya 1-2 ekor mungkin ada, tapi mencari 11 ekor, luar biasa sulit. Kalau pun ada, maka harus diambil dari lokasi yang terpisah-pisah sehingga berdampak pada tingginya biaya.

Untuk mengurai “benang kusut” itu, pemerintah pada 18 Agustus lalu, akhirnya meluncurkan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) tentang Kredit Usaha Perbibitan Sapi (KUPS). Sebelumnya, Deptan berharap Permenkeu itu sudah keluar sejak awal tahun 2009, sehingga dapat menopang program swasembada daging 2010, yang dipastikan telah gagal. KUPS merupakan skim kredit bersubsidi. Dalam program ini, peternak atau pelaku usaha yang mendapatkan kredit hanya membayar bunga sebesar 5% dari bunga komersial yang berlaku. Sedangkan selisih bunga menjadi tanggungan pemerintah.

Dengan keluarnya KUPS ini, pemerintah berharap target untuk mencapai swasembada daging pada 2014 bisa tercapai. Selama lima tahun ke depan (2009-2013), diharapkan ada penumbuhan minimal 50 industri perbibitan swasta dan pusat pembibitan di masyarakat sebanyak 11.310 kelompok. Selain itu adanya peningkatan populasi sapi betina sebanyak 1 juta ekor dan memberikan lapangan kerja sekitar 514.000 orang. Jika hal itu terealisasi, maka dalam dua tahun untuk mendapatkan sapi bakalan, Indonesia tidak perlu impor lagi karena sudah tersedia induknya.

Ditjen Peternakan berharap, skema kredit KUPS ini menjadi stimulus peningkatan industri perbibitan sapi dan berdampak langsung pada peningkatan populasi sapi. Saat ini, pasok daging sapi dalam negeri baru mampu memenuhi dua pertiga dari total kebutuhan konsumsi. Sepertiga lainnya harus dipenuhi dari impor sapi bakalan sekitar 400.000 - 500.000 ekor/tahun dan impor daging 70.000 ton/tahun.

Pada dasarnya kebutuhan daging Indonesia masih tergantung pada sapi sapi impor padahal negara kita punya dua musim jadi sangat di untungkan dengan kesedian rumput alami, hanya untuk memacu produktifitas harus ada inovasi, kreativitas serta pembinaan secara terpadu terhadap para peternak sapi baik secara kecil tingkat keluarga maupun di kelolah secara modern dan komersial

Demikian artikel yang kami susun semoga bermanfaat

 

SULTHAN BIRD FARM (0813938752980
Peternak Perkutut Bangkok
Ds. Gedong boyo Untung / Langgeng
Turi - Lamongan