Indonesia
mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dalam hal ini
merupakan karunia yang besar khususnya bagi para peternak dan petani, tapi masi
mengalami kendala akibat managemen ketahanan pakan ternak yang masih
mengantungkan kondisi alam sepenuhnya tanpa ada kreatifitas, mungkin bumi
Indonesia sangat subur dan kaya yang menyebabkan kita malas berfikir kreatif
Musim hujan masih melanda negeri ini, belajar dari
pengalaman tahun 2011 yaitu musim kemarau yang panjang menyebabkan kesulitan
bahan pakan dan efeknya adalah ternayata harga jual domba dan kambing saat
musim kemarau mengalami penurunan dan ini dimanfaatkan oleh banyak pihak.
Belajar dari kondisi ini maka sebagai peternak kita harus mampu memanfaatkan
peluang khususnya ketersediaan pakan di saat panen melimpah seperti ini.
Ketersediaan rumput segar di saat sekarang bergitu melimpah, sehingga tidak ada
salahnya bagi peternak untuk melakukan proses pengawetan dengan bantuan proses
fementasi. Beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah
1. Menyediakan Rumput
Siapkan bahan berupa rumput segar. Bisa berupa rumput lapangan ataupun
rumput gajah atau jenis rumput lainnya yang mudah didapatkan. Dapatkan
sebanyak-banyaknya karena biasanya di musim hujan seperti sekarang itu akan
mudah didapat dan begitu melimpah.
2. Mencacah Rumput
Proses pencacahan dilakukan secara manual saja, Panjang
cacahan bisa berkisar 3-5 cm.
3. Menyiapakan Campuran Bahan
Apa bila bisa menyediakan campuran bahan pakan
lainnya untuk bisa membuat complete feed maka lebih baik, tetapi bila tidak ada
maka cukup melakukan fermentasi rumputnya saja.Ccampuran beberapa bahan pakan,
seperti :
a. Ampas Kedelai
b. Dedak Jagung
c. Dedak Padi
d. Tepung Kulit Telur
e. Vitamin dan Premiks
f. Tetes Tebu dan Bakteri
Proses pencampuran dilakukan dengan cara,
pertama, menyebarkan secara merata rumput hasil cacahan pada bagian palinng
bawah, lalu menyebarkan bahan pakan yang jauh lebih besar diatasnya yaitu dedak
jagung (20%), Ampas Kedelai (15%), Dedak Padi (10%), Tepung Kulit Telur (5%)
dan Vitamin Premiks (3%) dan Tetes Tebu beserta Bakteri (2%).
4. Pencampuran Bahan
Setelah bahan baku yang dipakai disebarkan dibagian
atas rumput, maka seluruh bahan dilakukan pencampuran secara merata. Pastikan
kandungan air tidak berlebihan dan cukup membasahi seluruh permukaan campuran
bahan pakan.
5. Memasukkan Ke Dalam Wadah
Setelah dipastikan merata maka dapat dimasukkan
kedalam wadah. Pada prinsipnya adalah wadah tertutup yang mampu membentuk
kondisi anaerob (edap udarah) dalam proses fermentasinya.
.
6.Proses Pemadatan
Jangan lupa melakukan pemadatan saat dimasukkan kedalam wadah untuk mengurangi
kandungan oksigen didalam wadah juga mendapatkan hasil maksimal tampung
7. Menunggu Fermentasi
Lama fermentasi yang dilakukan dalam hal ini
menggunakan bakteri buatan sendiri bisa mencapai lima (5) hari. Berkenaan
dengan lamanya fementasi , silahkan untuk membaca aturan pakai yang biasanya
terdapat dalam kemasan bakteri yang dijual di pasaran.
8. Cara
Penyajian:
1.
Pakan
hijauan yang telah difermentasi selama 21 hari bisa disajikan dengan dicampur
terlebih dahulu dengan bekatul dan garam dan diberikan secara selang seling
dengan pakan hijauan yang ada.
2.
Bisa juga
pakan tadi disimpan untuk keperluan pakan saat pakan hijauan susah dicari
(dimusim kemarau).
Demikian pemanfaatan rumput dengan prose
fermentasi sebagai langkah pengawetan bahan pakan. Proses pengawetan ini akan
bisa digunakan mencapai satu tahun, sehingga cocok bagi peternak di Indonesia
yang akan mengalami musim kemarau. Semoga bermanfaat dan sukses selalu untuk
peternakan kita semuanya. Happy farming!!!. Selamat mencoba.
“Sulthan
Bird Farm” Peternak Perkutut Bangkok
Hub: 081393875298. Email: djekalmg@yahoo.com. - email:sulthanalie01@gmail.com
Ds. Langgeng, Gedong Boyo Untung. Turi - Lamongan
Ok Mantap suwun
BalasHapus