Jumat, 21 Maret 2014

PROSES FRAKMENTASI RUMPUT PAKAN TERNAK


Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dalam hal ini merupakan karunia yang besar khususnya bagi para peternak dan petani, tapi masi mengalami kendala akibat managemen ketahanan pakan ternak yang masih mengantungkan kondisi alam sepenuhnya tanpa ada kreatifitas, mungkin bumi Indonesia sangat subur dan kaya yang menyebabkan kita malas berfikir kreatif
Musim hujan masih melanda negeri ini, belajar dari pengalaman tahun 2011 yaitu musim kemarau yang panjang menyebabkan kesulitan bahan pakan dan efeknya adalah ternayata harga jual domba dan kambing saat musim kemarau mengalami penurunan dan ini dimanfaatkan oleh banyak pihak. Belajar dari kondisi ini maka sebagai peternak kita harus mampu memanfaatkan peluang khususnya ketersediaan pakan di saat panen melimpah seperti ini. Ketersediaan rumput segar di saat sekarang bergitu melimpah, sehingga tidak ada salahnya bagi peternak untuk melakukan proses pengawetan dengan bantuan proses fementasi. Beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah 

1. Menyediakan Rumput
Siapkan bahan berupa rumput segar. Bisa berupa rumput lapangan ataupun rumput gajah atau jenis rumput lainnya yang mudah didapatkan. Dapatkan sebanyak-banyaknya karena biasanya di musim hujan seperti sekarang itu akan mudah didapat dan begitu melimpah.

2. Mencacah Rumput 
Proses pencacahan dilakukan secara manual saja, Panjang cacahan bisa berkisar 3-5 cm.

3. Menyiapakan Campuran Bahan
Apa bila bisa menyediakan campuran bahan pakan lainnya untuk bisa membuat complete feed maka lebih baik, tetapi bila tidak ada maka cukup melakukan fermentasi rumputnya saja.Ccampuran beberapa bahan pakan, seperti :
a. Ampas Kedelai
b. Dedak Jagung
c. Dedak Padi
d. Tepung Kulit Telur
e. Vitamin dan Premiks
f. Tetes Tebu dan Bakteri
Proses pencampuran dilakukan dengan cara, pertama, menyebarkan secara merata rumput hasil cacahan pada bagian palinng bawah, lalu menyebarkan bahan pakan yang jauh lebih besar diatasnya yaitu dedak jagung (20%), Ampas Kedelai (15%), Dedak Padi (10%), Tepung Kulit Telur (5%) dan Vitamin Premiks (3%) dan Tetes Tebu beserta Bakteri (2%).

4. Pencampuran Bahan
Setelah bahan baku yang dipakai disebarkan dibagian atas rumput, maka seluruh bahan dilakukan pencampuran secara merata. Pastikan kandungan air tidak berlebihan dan cukup membasahi seluruh permukaan campuran bahan pakan.

5. Memasukkan Ke Dalam Wadah
Setelah dipastikan merata maka dapat dimasukkan kedalam wadah. Pada prinsipnya adalah wadah tertutup yang mampu membentuk kondisi anaerob (edap udarah) dalam proses fermentasinya.
.
6.Proses Pemadatan
Jangan lupa melakukan pemadatan saat dimasukkan kedalam wadah untuk mengurangi kandungan oksigen didalam wadah juga mendapatkan hasil maksimal tampung

7. Menunggu Fermentasi
Lama fermentasi yang dilakukan dalam hal ini menggunakan bakteri buatan sendiri bisa mencapai lima (5) hari.  Berkenaan dengan lamanya fementasi , silahkan untuk membaca aturan pakai yang biasanya terdapat dalam kemasan bakteri yang dijual di pasaran.

8. Cara Penyajian:
1.       Pakan hijauan yang telah difermentasi selama 21 hari bisa disajikan dengan dicampur terlebih dahulu dengan bekatul dan garam dan diberikan secara selang seling dengan pakan hijauan yang ada.
2.       Bisa juga pakan tadi disimpan untuk keperluan pakan saat pakan hijauan susah dicari (dimusim kemarau). 


 
Demikian pemanfaatan rumput dengan prose fermentasi sebagai langkah pengawetan bahan pakan. Proses pengawetan ini akan bisa digunakan mencapai satu tahun, sehingga cocok bagi peternak di Indonesia yang akan mengalami musim kemarau. Semoga bermanfaat dan sukses selalu untuk peternakan kita semuanya. Happy farming!!!. Selamat mencoba.




 
“Sulthan Bird Farm” Peternak Perkutut Bangkok
Hub: 081393875298.  Email: djekalmg@yahoo.com.     -  email:sulthanalie01@gmail.com
Ds. Langgeng, Gedong Boyo Untung. Turi - Lamongan




1 komentar: