Anak
perkutut bisa dititipkan ke burung puter untuk dibesarkan. Dengan demikian,
induk perkutut tak perlu berlama-lama mengasuh anak. Induk perkutut hanya
mengasuh anak selama kurang lebih sepuluh hari. Waktu yang seharusnya digunakan
untuk mengasuh anak-kurang lebih hingga anaknya berumur sebulan-bisa digunakan
untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sekian lama mengeram. Begitu kondisinya
pulih, induk perkutut bisa segera dikawinkan dan bertelur lagi. Inilah
keuntungan memanfaatkan puter untuk mengasuh anak perkutut
A. Memilih Puter untuk Induk Asuh
Puter yang
telah berumur _+l,5 tahun bisa digunakan untuk membesarkan anak perkutut. Untuk
keperluan ini, diperlukan sepasang puter, jantan dan betina. Sepasang puter
bisa digunakan untuk mengasuh 2—6 ekor anak perkutut.
Sebagai
induk pengganti, puter ini harus benar-benar sehat. Puter yang sehat bisa
diketahui dari perilaku dan penampakan tubuhnya. Perilaku yang lincah dengan
nafsu makan yang tinggi menunjukkan puter tersebut sehat. Bulu puter yang sehat
juga tampak rapi dan bersih. Tak ada sama sekali bekas kotoran di sekitar
kloaka. Matanya tampak bersih dan jernih. Lubang hidung bersih dan kering.
Untuk
memastikan puter benar-benar sehat, selama satu bulan burung ini diisolasi
(ditempatkan dalam sangkar dan dijauhkan tlari perkutut). Selama masa isolasi,
puter diberi obat cacing dua kali dalain waktu dua minggu. Obat cacing khusus
untuk burung bisa pilih AscariStop yang bisa dibeli secara online dengan
cara penggunaan dan pembelian bisa di-klik di
sini. Dengan cara ini puter akan terbebas dari cacing.
B. Menyiapkan Sangkar Puter
Puter yang
akan digunakan untuk mengasuh anak perkutut ditempatkan dalam sangkar berjeruji
bambu. Bentuk sangkar sebaiknya memanjang dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 40
cm, dan tinggi 50 cm. Di dalam sangkar ini pula anak perkutut akan diasuh oleh
puter. Sangkar untuk puter ini dilengkapi dengan wadah pakan dan air minum,
tenggeran, tempat sarang berikut bahan sarangnya, serta penampung kotoran.
Tempat
sarang untuk puter bisa dengan mudah didapat di pasar burung. Bahan pembuatnya
bisa dari bambu atau rotan. Tempat sarang ini sebaiknya berdiameter sekitar 15
cm. Tempat sarang diletakkan di dasar sangkar pada sudut yang paling jauh dari
pintu. Tempat sarang ini harus dilengkapi dengan bahan sarang berupa rerumputan
atau daun cemara yang sudah kering. Bahan sarang harus sudah tersedia ketika puter mulai kawin.
C. Meyiapkan Puter dan Memindahkan Anak
Perkutut ke Sangkar Puter
Sebelum menjadi induk asuh, puter perlu dipersiapkan
agar siap menerima anak perkutut.
1. Menyiapkan puter
Puter yang
sudah terpilih untuk dijadikan induk asuh dan telah melewati masa isolasi bisa
segera dimasukkan ke sangkar. Di dalam sangkar ini puter dipersiapkan untuk
menerima anak perkutut.
a. Dibiarkan mengerami telur
Kurang lebih
seminggu setelah mengerami telurnya/bisa menipu dengan telur palsu, puter mulai
memproduksi susu tembolok. Susu tembolok ini akan diproduksi hingga anaknya
berumur kurang lebih sepuluh hari. Pada masa puter memproduksi susu tembolok,
inilah saat yang tepat untuk mulai mengasuh anak perkutut. Dengan demikian,
anak perkutut akan mendapat susu tembolok dari puter. Susu tembolok ini penting
bagi anak perkutut yang masih kecil.
Apabila
puter terlalu awal bertelur hingga telurnya diperkirakan menetas sebelum anak
perkutut siap dipindah, sebaiknya telur tersebut dimatikan dengan cara
dimasukkan ke dalam air mendidih selama +_ 1 menit. Setelah itu, telur dikembalikan
ke sarang puter. Puter akan terus mengerami telur yang tidak akan menetas.
b. Diberi pakan dan minum yang
berkualitas
Sebelum
bertelur puter diberi pakan milet, gabah, dan BirdMature
kapsul. Kedua bahan pertama dicampur dengan perbandingan 2:1. Sedangkan BirdMature
diberikan ke dalam air minum. Dengan pakan seperti ini, diharapkan puter dapat
bertelur dengan baik. Untuk mempertinggi daya reproduksi, multivitamin seperti
BirdVit tetap perlu diberikan.
Setelah
mengerami telur dan siap dititipi anak perkutut, pakannya sedikit diubah. Pakan
ayam petelur diganti dengan pakan untuk DOC, sedangkan gabah tidak perlu
diberikan (.3 bagian milet : 1 bagian pakan DOC). Dengan pakan seperti ini,
perkembangan tubuh anak perkutut yang diasuhnya diharapkan bisa semakin baik.
2. Memindah anak perkutut ke
sarang puter
Anak
perkutut bisa dipindah ke sarang puter setelah berumur kurang lebih lima sampai
sepuluh hari. Pada umur ini, gerakan anak perkutut tidak begitu aktif. Seluruh
kebutuhan hidupnya masih tergantung pada induknya. .Bulu tubuhnya masih berupa
bulu jarum yang belum mengembang sempurna. Oleh karena itu, selain makan, anak
burung ini masih membutuhkan kehangatan tubuh dari induknya. Dua kebutuhan
hidup ini akan dipenuhi oleh puter.
Sebelum anak
perkutut dipindah ke sarang puter, telur puter yang ada di dalamnya harus
diambil. Jangan lupa, sebelum dipindahkan, kaki anak perkutut dipasangi cincin.
Begitu berada di sarang puter, anak perkutut akan dipelihara oleh puter seperti
anaknya sendiri..
Kurang lebih
mendekati umur sebulan sejak menetas dari telur atau tiga minggu setelah diasuh
puter, anak perkutut mulai belajar makan sendiri. Anak burung ini mulai
mematuk-matuk butiran pakan, tetapi masih kesulitan untuk menelannya.
Lama-kelamaan butiran biji bisa ditelan dengan mudah. Ketika sudah mampu makan
sendiri, anak perkutut bisa dipisah dari puter.
D. Merawat Induk Perkutut yang Anaknya
Telah Diambil
Induk
perkutut yang anaknya telah dititipkan ke puter perlu diberi perawatan ekstra.
Sehari setelah anaknya diambil, kedua induk perkutut, baik jantan maupun
betina, diberi kacang hijau sebanyak sepuluh butir setiap ekor. Sebelumnya,
kacang hijau direbus set’engah matang. Butiran kacang hijau ini dimasukkan ke
dalam mulut perkutut hingga tertelan. Pemberian kacang hijau dilakukan setiap
hari selama seminggu.
Selain
kacang hijau, induk perkutut juga diberi BirdVit dan BirdMineral. Berikan minuman yang ke
dalamnya dimasukkan BirdVit dan pada pakan/biji-bijian diberikan BirdMineral.
BirdVit bisa diberikan sepekan tiga kali sedangkan BirdMineral sepekan
sekali. BirdMineral adalah mineral burung.
Perawatan
ekstra ini diberikan untuk mempertahankan kondisi induk perkutut agar tetap
prima. Tanpa perlakuan ini dikhawatirkan kondisi induk akan memburuk karena
frekuensi reproduksinya diperpendek. Tanpa campur tangan manusia, perkutut
hanya bertelur satu atau dua kali dalam setahun. Di tempat penangkaran,
perkutut bisa bertelur 6—10 kali dalam setahun. Peningkatan produksi ini
tentunya berpengaruh buruk terhadap kesehatan induk.
Setelah
diasuh puter selama kurang lebih 1 bulan, anak perkutut telah mampu makan
sendiri. Pada umur inilah, anak perkutut bisa disapih.
A. Sangkar untuk Menyapih
Untuk
menyapih anak perkutut, diperlukan sangkar dengan ukuran panjang sekitar 60 cm,
tinggi 40 cm, dan lebar 40 cm (pada prinsipnya semakin besar ukuran sangkar
akan semakin baik). Sangkar seukuran ini bisa digunakan untuk menampung sekitar
10 ekor anak perkutut. Di dalam sangkar penyapihan ini, anak perkutut akan
melatih otot-otot tubuhnya, terutama otot terbang. Di dalam sangkar ini pula,
anak-anak perkutut mulai belajar bersuara.
B. Penempatan Sangkar Penyapihan
Sangkar
penyapihan diletakkan di tempat yang beratap sehingga tidak terkena air ketika
hujan. Setiap hari sangkar berikut anak perkutut di dalamnya harus dijemur di
bawah sinar matahari minimal dua jam. Penjemuran sebaiknya dilakukan pada pagi
hari, sekitar pukul 07.00-09.00.
Selama
sangkar dijemur, dilakukan juga pembersihan terhadap tempat pakan dan air minum
serta penampung kotoran. Sisa pakan hari kemarin sebaiknya dibuang dan diganti
dengan pakan yang baru, demikian juga air minumnya.
C. Pakan untuk Anak yang Disapih
Anak
perkutut yang baru disapih diberi pakan milet. Biji-bijian berukuran agat besar
seperti gabah dan ketan hitam tidak perlu diberikan. Milet yang diberikan harus
bersih dan benar-benar bernas.
Untuk
menjamin kebersihan, sebelum diberikan, milet dicuci dengan air bersih, lalu
dikeringkan di bawah sinar matahari. Pencucian juga bisa digunakan untuk
menyeleksi milet yang benar-benar bernas. Milet yang bernas tenggelam di dalam
air, sedangkan yang kosong akan mengambang. Milet yang mengambang inilah yang
harus dibuang.
Seleksi
terhadap anak perkutut bisa dilakukan saat anak perkutut mulai ditempatkan di
sangkar penyapihan. Di sangkar penyapihan, bentuk fisik anak perkutut bisa
diamati dan suaranya mulai bisa didengar. Seleksi dimaksudkan untuk mencari
anak perkutut yang berfisik normal dan bersuara bagus.
A. Seleksi Kualitas Fisik
Sebenarnya
yang dipentingkan dari seekor perkutut adalah kualitas suaranya. Meskipun
demikian, bentuk fisik yang normal juga perlu diperhatikan. Adakalanya anak
perkutut menyandang cacat fisik secara bawaan. Cacat fisik bisa diketahui hanya
dengan pengamatan sekilas atau dengan cara yang lebih teliti.
Anak
perkutut yang cacat juga perlu didengar. suaranya. Siapa tahu dari beberapa
anak perkutut yang cacat fisik ada yang bersuara istimewa
B. Seleksi Kualitas Suara
Seleksi
kualitas suara sulit dilakukan ketika anak perkutut baru bisa mengeluarkan
“suara air” (suara anak). Suara air sulit untuk patokan perkiraan suara setelah
dewasa. Oleh karenanya, jangan menyeleksi anak perkutut yang masih dalam tahap
ini.
Lama-kelamaan
suara air menjadi semakin jelas seiring dengan bertambahnya umur perkutut. Pada
umur tiga bulan, suara anak perkutut sudah semakin jelas dan mulai stabil
(tidak berubah-ubah). Suara anak perkutut dikatakan stabil jika selama paling
tidak lima kali, suara yang dikeluarkan tidak berubah-ubah. Dengan demikian,
suara yang dimilikinya akan tetap sama hingga dewasa. Pada umur inilah seleksi
kualitas suara bisa dengan mudah dilakukan.
Tips dan info lain:
1. Jika
burung perkutut jantan untuk penangkaran tidak juga manggung gacor merayu
betina meski secara umum terlihat sehat atau burung betina tidak juga matang
kelamin meski sudah berusia di atas 7 bulan; atau telor-telor burung tidak isi
dan karenanya tidak bisa menetas, kita perlu memastikan bahwa si jantan bisa
memproduksi sperma yang “berisi” dan kesehatan reproduksi betina benar-benar
maksimal. Kalau kita ragu bagaimana caranya, pastikan saja kita menggunakan Bird Mature (klik saja).
Selama
kondisi alat-alat reproduksi dalam keadaan normal, Bird Mature sudah
terbukti meningkatkan kesempurnaan proses reproduksi burung-burung penangkaran.
Tidak hanya kenari, tetapi semua jenis burung.
2. Jika
burung-burung anakan dari penangkaran kita gampang mati, atau kakinya sering
pengkor, lembek, karena daya tahan tubuh secara umum lemah, kita perlu
memastikan bahwa indukannya mengonsumsi Bird Mineral (klik saja).
Bird Mineral
tidak hanya bagus untuk anakan tetapi juga indukan karena Bird Mineral
menjadikan bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung;
burung tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal);
bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak); menjadikan anak burung
menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); burung tidak
terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak
kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa segera
bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi; kematian
embrio rendah.
Semoga bermanfaat matur sembah nuwun
“Sultan Bird Farm.” (081393875298)
Peternak Perkutut Bangkok
Ds.
Gedong Boyo Untung, Turi – Lamongan Jawa Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar