Senin, 28 April 2014

BUDI DAYA AYAM SERAMA

Ayam Serama


Ayam Serama berasal dari Negeri Jiran. Hasil dari persilangan dari beberapa ayam kate yang ada sebelumnya. Ayam serama memiliki perawakan kerdil, unggas ini pantang minder. Ia senang bergaya petentang-petenteng dan tak ragu berkokok lantang. Serama diklaim sebagai ras ayam terkecil di dunia.
Anggapan bahwa kate adalah jenis ayam terkecil nampaknya sudah kedaluarsa dan tak berlaku lagi. Sekarang ada serama. Ras ayam terkecil di dunia. Kian mungil ukuran badannya semakin bagus kualitasnya. Bobot serama tak lebih dari 500 gram. Ukuran badannya hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa.
Meski berbadan cebol, ia bukan ayam murahan. Serama berkualitas bisa diboyong jika Anda sanggup meminangnya dengan uang sebesar Rp 25 juta – Rp 30 juta. Mutu serama ditentukan oleh bobot badan yang ringan, bentuk leher menyerupai huruf S, kepala tertarik jauh kearah belakang, Sayap menjuntai tegak lurus ke bawah, dan ekor pedang panjang serta berdiri tegak. Ciri fisik seperti itu membuat ayam serama berpenampilan tegap menyerupai prajurit yang sedang berbaris.
Serama merupakan mahluk hasil kreatifitas Wee Yean Een seorang “penghulu ayam” dari Negeri Jiran. Pada tahun 1971 ia menyilangkan ayam Kapan alias kate kaki panjang dengan ras ayam Modern Game Bantam.
Ayam kapan ia pilih lantaran memiliki sayap menjuntai lurus ke bawah. Sedangkan Modern Game Bantam memiliki postur badan tegap, leher panjang dan tertarik ke belakang menyerupai huruf S. Pada tahun 1973 Wee Yean Een menyilangkan keturunan pertama hasil perkawina antar ayam kapan dan Modern Game Bantam dengan jenis ayam sutera (Silkie Bantams). Perkawinan tersebut akhirnya melahirkan ayam sutera berpostur badan kecil.
Wee Yean Een nampaknya masih tidak puas dengan hasil persilangan tersebut. Penghulu ayam itu lalu menjodohkan keturunan ke dua tersebut dengan kate jepang. Ayam ini punya warna bulu indah serta bentuk ekor berdiri tegak. Pada tahun 1988 mak comblang ayam itu akhirnya berhasil mencetak ayam kate dengan bobot kurang dari 500 gr.
Wee Yean Een lantas memberi nama “Serama” kepada ayam berbadan mikro itu. Julukan tersebut ia berikan lantaran ayam hasil kreasinya itu memiliki gaya dan penampilan gagah layaknya Sri Rama tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana. Lidah Wee Yean Een menyebut Sri Rama berubah menjadi berlafal serama.
Ayam serama dipublikasikan pada tahun 1990 melalui kontes pertama yang diselenggarakan di Perlis. Dalam perlombaan Wee Yean Een tampil sebagai salah satu juri. Selain di Malaysia kontes ayam serama juga banyak digelar di Thailand. Di Indonesia Serama mulai dipertandingkan pada tahun 2004 di Ancol, Jakarta. Penggemar ayam serama berkumpul dalam sebuah wadah bernama Persatuan Pelestari Ayam Serama Indonesia (P2ASI)

Cara beternak ayam serama harus dilakukan dengan intensif. Pemberian pakan bisa menggunakan pakan dedak yang tiap harinya diberikan minum vitamain. Kandang harus terlindung dari hujan, karena ayam ini mudah sekali terkena penyakit jika kandangnya kuarang memenuhi sarat.Sebetulnya merawat ayam serama ini tidak terlalu sulit juga, asal kita selalu memperhatikan aspek kebersihan dan pemberian pakan yang bagus, memang lebih bagus lagi jika pakan yang kita berikan dicapur juga dengan konsentrat.
Ayam ini bertelur tidak terlalu banyak. Telur diambil setiap hari dan dikumpulkan selama 7 hari, selanjutnya dimasukkan mesin tetas, lama penetasan telur ini sama dengan ayam pada umumnya yaitu 21 hari. setelah ayam menetas dimasukan dalam bok yang diberi lampu pemanas sebagai indukan. Pemanas ini berfungsi sebagai ganti induk ayam betina yang memanaskan anaknya. Baru setelah 30 hari bulu mulai tumbuh komplit maka anak ayam ini bisa dimasukan dalam bok biasa.


Dalam perawatan rutin harian, pemberian pakan dan membuang pakan sisa kemarin, memberi air minum baru dan membersihkan tempat minum setiap hari. Sebab penyakit biasanya banyak bersarang pada tempat pakan atau air minum yang jarang dibersihkan. Kotoran dibersihkan setiap hari dan ayam dimandikan juga setiap hari. Dengan memandikan ayam ini, menjadikan ayam kita menjadi semakin jinak dan nurut dengan kita.
Serama Betina
  1. Dipercaya berasal dari kelantan malaisia
  2. Hasil persilangan dari berbagai jenis ayam
  3. Nama serama berasal dari kata Sri Rama dan pada mulanya hewan ini hanya dipelihara dikalangan istana saja.
  4.  Bisa berumur hingga 15 tahun
  5. Berat ideal adalah dibawah 500 gram atau 1/2 kg.
  6. Ciri serama yang bagus adalah ekor yang cantik, berdada tegak kepak syap lurus ke bawah.
  7. Hewan peliharaan yang jinak, manja dan mengenal pemeliharanya.
  8. Mempunyai gelagat yang menarik, seperti berjalan mundur kebelakang. 


PENILAIAN AYAM SERAMA
  1. Jenis - Ciri utama adalah kepala melunjur ke belakang, bagian belakang pendek, sayap vertikal dan ekor panjang, penuh, dan apabila berkembang, tidak menyentuh balung. Posisi tengah mata sama dengan posisi tengah kaki ketika berdiri.
  2. Sifat - Terlihat gagah, berani dan yakin. Lagak suka menonjol seperti berkokok dan suka berdiri.
  3. Ekor - Ukuran besar, vertikal dan tinggi. Bulu ekor utama panjang, melentik di penghujung dan berkembang seperti bentuk V. Lawi (ayam jantan) vertikal 90 derajat dan sedikit melentik ke belakang di saat terakhir.
  4. Sayap - Ketika berdiri, sayap ayam dalam posisi vertikal tetapi sedikit membelok ke belakang. Ujung sayap bersentuhan sedikit dengan lantai.
  5. Badan - Tegap dan bulat. Dada ayam lebih luas dari bagian belakang apabila dilihat dari atas. Dari tepi, badan berbentuk V. Belakang ayam pendek dan lebar di bagian bahu.
  6. Kaki - Tidak begitu rapat dan paralel. Panjang sederhana dan seimbang dengan ukuran sayap. Paha berotot dan sederhana panjang. Taji di bagian tengah betis, keras, kecil dan menuju ke belakang kaki. 
"Sulthan Bird Farm" Peternak Perkutut Bangkok
Ds. Langgeng, Gedong Boyo Untung, Turi - Lamongan
Ph: 081393875298
email: djekalmg@yahoo.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar