Rabu, 09 April 2014

SATRIA TUNGGAL


Perguruan Bela Diri “SATRIA TUNGGAL” di dirikan di Kab. Lamongan tanggal 2 Januari 1970 oleh Guru Besar Bpk. Oedjianto (Alm). Dengan aliran yang diajarkan yaitu “Silat Tradisional”. Sumber aliran dari warisan leluhur. Ciri khas perguruan”Aliran Bela Diri Tangan Kosong”. Perguruan Bela Diri "SATRIA TUNGGAL" bukan cabang / pecahan dari perguruan lain. Dan masuk menjadi anggota IPSI pada tahun 1975
Perguruan  “SATRIA TUNGGAL” memiliki 4 unsur yaitu :
       1.      Aspek Spiritual
       2.      Aspek Seni dan Olah Raga
       3.      Aspek Mental
       4.      Aspek Sosial dan Budaya.
FALSAFAH DAN TUJUAN
Falsafah
Falsafah Perguruan adalah Pancasila
Tujuan
Tujuan dari perguruan bela diri Satria Tunggal adalah:
  1.   Pertahanan diri (Dalam arti dari dalam diri kita sendiri , pengendalian diri dari nafsu angkara murka dan sifat sifat yang tercelah
  2.   Mengembangkan kebudayaan bangsa Indonesia yang adi luhung dan ahlaqulkarima
  3.   Menjalin tali silaturahmi antar sesama manusia secara universal dan cinta damai
Pada awal berdirinya Perguruan Bela Diri SATRIA TUNGGAL  berpusat di kota Lamongan dan daerah sekitar Lamongan, Dalam perkembanganya atas usaha pewaris/penerus perguruan yaitu Bapak Mustofa CH dan para murid muridnya,Satria Tunggal berkembang dan suda buka cabang diluar pulau Jawa yaitu di Kalimantan, Sumatra, Bali dan Irian Jaya. Pada prinsipnya Perguruan Bela Diri Satria Tunggal tidak mengutamakan banyaknya siswa/ pengikut tapi megutamakan kualitas dari siswanya, yang di harapkan mampu mengemban amanah nama besar Perguruan  Satria Tunggal yang berperinsip bermanfaat bagi sesama manusia dan lingkungan sekitar yang dilandasi dengan jiwa spiritual bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

LAMBANG DAN MAKNA  SATRIA TUNGGAL

1  1.Seekor Kucing Hitam mempunyai arti dan falsafah kasih saying  tanpa kekuatan adalah kelemahan dan kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman (Asah, Asih, Asuh)
  2.Warna Hitam mempunyai arti kejujuran, kesabaran dan tawaduk/merendahkan diri (Ngalah, Ngalih, Ngelak, Ngales)
    3.Warna Merah mempunyai arti: Berani karena benar dan mawas diri dengan doktrin taklukan dirimu sebelum menaklukan orang lain (Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha)
  4.Tulisan SATRIA TUNGGAL mempunyai arti: Berjiwa satria, percaya diri sendiri dan bijaaksana untuk membela kebenaran serta tawakal Kebada Tuhan Yang Maha Esa dalam falsafah jawa (Sura Diro Jayaningrat Lebur Dining Pangastuti, Ojo adigang Adigung Adiguna)
5.  Tapak Tangan Putih mempunyai arti: Mengutamakan, menjaga tali persaudaraan yang kuat dengan rasa kasih saying dan cinta damai (Memayu Hayuning Bawono, Ambarasto Dur Hangkoro)
TINGKATAN/JENJANG
Tingkatan atau tahapan dalam latihan yang harus di tempuh oleh siswa ada 13 (tiga belas) tahapan, untuk menyelesaikan tingkat mempunyai tanda khusus pada sabuk (Ban) yaitu:
*      Merah,
*      Kuning,
*      Hijau,
*      Biru,
*      Coklat
*      Hitam
Tngkatan Materi Pembelajaraan
§  Merah sampai dengan Kuning : tingkat dasar
§  Hijau sampai dengan Biru : rangkaian pertarungan dan pengejawantaan mental
§  Coklat sampai dengan Hitam : tingakt pertarungan khusus.dan pemantapan spiritual
 

Motto Perguruan Bela Diri “SATRIA TUNGGAL”
“Janganlah Hidup di atas Satria Tunggal 
                   Hidupkanlah Jiwa Satria Tunggal”

 Salam Keluarga Besar Perguruan Bela Diri Satria Tunggal
Wabillahitaufiq walhidayah Wassalammualaikum Wr. Wb.
               

1 komentar:

  1. Mhn maaf mnjelaskn tentang ST jgn ditambahi dikurangi & dimodifikasi dlm kata2nya. Opo anane wae BPK/ibu biar TDK trjdi kontroversi. Salam dr sya Agus Broden

    BalasHapus